Senin, 30 Mei 2016

10 TANAMAN LIAR UNTUK SURVIVAL

Kegiatan pendakian gunung dan penjelajahan rimba seringkali mengandung resiko tersesat meskipun tentu saja kita tidak mengharapkan dan sudah meminimalkan resiko tersebut.  Resiko tersesat bagi penggiat alam bebas selalu mengintai meskipun segala sesuatu sudah dipersiapkan dengan matang.  Untuk mempersiapkan kondisi tersebut kita harus bisa survival atau bertahan hidup di alam liar, dan salah satu survival yang penting adalah bagaimana cara mengetahui tanaman aja yang bisa dimakan jika kita tersesat di hutan.
Ada beberapa tanaman hutan yang bisa dimakan untuk mempertahankan hidup antara lain :

1. CANTIGI ( Vaccinium Varingiaefolium )
Tumbuhan ini bisa ditemukan hambpir di semua gunung yang ada di Indonesia.  Cantigi biasa ditemukan di batas vegetasi menjelang puncak.  Tumbuhan ini mampu hidup di tempat tinggi dengan sedikit makanan dan nutrisi, mempunyai akar kuat yang mencengkram tanah sehingga tahan terhadap terjangan badai.  Selain itu juga mampu bertahan terhadap cuaca dingin, uap belerang dan tanah kawah beracun.

Cantigi juga disebut pelindung para pendaki karena selain buah dan daun mudanya yang bisa dimakan, akarnya yang kuat mencengkeram tanah bisa dijadikan pegangan bagi para pendaki.

2. SELAGINELLA
Tumbuhan ini termasuk dalam kelompok paku-pakuan.  Tanaman ini mempunyai banyak nama antara lain Cakar Ayam, Cemara Kipas Gunung, Paku Rane Biru, Menter, Tai lantauan dan masih banyak lagi sesuai daerah tempat tumbuhnya.
Tumbuhan ini biasa tumbuh di daerah lembab batang kayu mati atau di bebatuan, warna daunnya hijau, biru atau kemerahan sesuai dengan kadar keasaman tanah tempatnya tumbuh.


Cara mengkonsumsinya dicuci dulu kemudian dipotong-potong kecil.  Manfaat tumbuhan ini sebagai obat penenang, demam dan diare.

3. ILALANG ( Imperata Cylindrica )
Tumbuhan ilalang yang tumbuh di tempat gersang ini memang tampak sederhana dan tidak ada manfaatnya tapi sebenarnya UMBI yang berada di akar tumbuhan tersebut dapat dimakan sebagai pengganti zat gula dalam tubuh.


4. SEMANGGI ( Hidrocotyle Sibthorpioides Lam )
Disebut juga Semanggi Gunung, tanaman ini mudah ditemukan di hutan-hutan pegunungan Indonesia.  Daun dan bijinya bisa dimakan setelah dibersihkan dan kepala bunga yang kering bisa diseduh sebagai pengganti teh.  Tumbuhan ini memberikan banyak manfaat antara lain sebagai penetral racun, pelancar dahak, penurun panas, anti radang, anti biotik dan mengobati bengkak.


5. POHPOHAN ( Pilea Melastomoides )
Tumbuhan ini banyak ditemukan di hutan-hutan Indonesia terutama daerah Jawa Barat, tanaman berdaun lebar ini sering ditemukan di daerah lembah.  Bagian yang dikonsumsi adalah daun mudanya yang terasa pahit tapi baunya harum.  Tumbuhan Pohpohan mengandung antioksidan dan juga kalsium yang sangat tinggi.


6. CATTAILS
Tumbuhan Cattails disebut juga dengan rumput Gajah, Buluh Fuli atau rumput Corndog.  Tanaman ini biasa ditemukan di bumi belahan utara terutama tumbuh di pinggir danau atau lahan basah.  Bagian yang bisa dikonsumsi adalah tunas muda dan akarnya.


7. BEGONIA
Tumbuhan ini biasa tumbuh di dataran dengan ketinggian antar 200 - 1.300 mdpl pada tempat teduh dan tanah lembab.  Tumbuhan ini mudah dijumpai di kawasan hutan hujan tropis.  Tumbuhan ini dapat dikonsumsi daun dan bunganya sebagai pengganti acar, dikonsumsi dengan cara dipotong kecil-kecil dan disarankan dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan.
Daun Begonia juga berfungsi untuk mengobati bengkak dan peradangan bagian luar tubuh.  Umbinya busa untuk pengobatan dalam seperti muntah darah, menghentikan pendarahan dan cedera pukul.







Selasa, 16 Februari 2016

MENDAKI GUNUNG DI MUSIM HUJAN

Ini contoh pendaki-pendaki muda yang ngeyel

Seminggu yang lalu tepatnya tanggal 6 Februari 2016 mengantar temen ke gunung Cireme lewat jalur Apuy.  Memang rencana tidak ikut ke puncak tapi cuma nunggu di parkiran di desa Apuy atau juga disebut desa Argomukti.  Tetapi penasaran juga, akhirnya saya dengan saudara coba jalan sampai pos I Barod tempatnya para pendaki pada daftar.  Waktu itu memang dari semalem kita datang sudah hujan, dan pagi ini agak cerah, tapi ketika sampai pos I hujan lagi cukup gede.  Saya sudah tidak melihat rombongan yang saya bawa tadi, berarti mereka sudah mulai pendakian meskipun hujan.
Lagi ngopi sambil makan nasi telor goreng ada bc masuk yang kasih kabar di Merbabu ada pendaki gunung yang meninggal karena terkena Hypotermia.  Menurut berita pendaki tersebut berumur 17 tahun, terpisah dari rombongannya dan jalan dengan pendaki lain, meninggal ketika tidur di dalam tenda.  Kemungkinan besar anak itu sudah merasa kedinginan tetapi tidak berani untuk minta pertolongan ke pendaki lain yang bukan kelompoknya.

Selasa, 02 Februari 2016

GUNUNG GEMURUH CIANJUR


Gunung Gemuruh, sebelumnya belum pernah dengar nama gunung ini.  Dan juga tidak sengaja mendaki gunung ini.  Pada awalnya kita cuma mencari jalur alternatif untuk menuju puncak Gunung Gede selain melalui Cibodas dan Gunung Putri, kebetulan ada salah satu temen anggota Kopalgas cerita bahwa desa tempat istrinya berasal ada jalur ziarah yang bisa tembus gunung gede.  Penduduknya disekitar situ menyebutnya jalur ziarah karena memang cuma dipakai untuk orang-orang ziarah, jarang sekali ada pendaki yang lewat jalur tersebut.

Senin, 04 Januari 2016

BENTENG PENDEM KARANG BOLONG DI NUSAKAMBANGAN


Rencana saya sekeluarga dan 2 keluarga dari adik ipar mau nginap di Dieng - Wonosobo tanggal 31 Desember 2015, mereka nginap di Dieng dan saya serta anak mau nanjak ke gunung Prau yang kebetulan pintu pendakiannya ada di kawasan Dieng.  Tapi berhubung tanggal 31 pagi kami baru sampai Purwokerto dah pada capek di perjalanan dari Bekasi akhirnya rencana ke Dieng dibatalkan.  Jadi malam tahun baru cuma tidur di rumah, alhamdulillah bisa ngirit biaya.
Tanggal 01 Januari 2016 daripada bengong akhirnya rombongan keluarga kita yang batal kemarin mengalihkan ke Teluk Penyu di daerah Cilacap yang jarak tempuhnya lebih pendek dari rumah Ajibarang.  Jam 10.00 kami berangkat beriringan dengan 3 mobil, lupa-lupa ingat tapi ikutin aja penunjuk jalan ke Teluk Penyu.