Selasa, 28 Oktober 2014

MEMBERI TANDA JALUR PENDAKIAN

Sering kali kita menemukan jalur pendakian yang begitu jauh jaraknya dari pos satu ke pos lainnya, jalan berkelok-kelok dan banyak cabang seringkali menyulitkan pendaki ketika akan kembali.  Solusi terbaik adalah kita memberi tanda disetiap percabangan atau belokan dengan ranting patah, batu atau tali rafia yang berwarna-warni, sehingga memungkinkan pendaki tidak tersesat ketika kembali turun.
Memberi tanda dipersimpangan atau di belokan mungkin bukan sesuatu yang aneh tetapi jika memberi tanda di jalur yang lurus mungkin para pendaki akan bilang aneh.
  Suatu saat ada seorang temen bertanya, kenapa jalur lurus kok diberi tanda, kan gak mungkin kita belok-belok?  Memang saya belum pernah baca dipanduan pendaki gunung bahwa jalur lurus juga harus diberi tanda.
Pemberian tanda di jalur lurus ini saya lakukan berdasarkan pengalaman, ketika pendaki dalam kondisi kelelahan setelah melakukan pendakian dan ketika turun harus melalui jalur yang lurus dan panjang seringkali para pendaki merasa ragu benar gak tadi melalui jalur ini.  Dari pengalaman tersebut setiap melakukan pendakian dengan jalur yang lurus tapi panjang saya selalu memberi tanda di jalur tersebut.
Sebenarnya ini hanya berfungsi untuk memberikan ketenangan secara psikologis buat para pendaki yang terkadang jika terlalu kelelahan akan mengalami frustasi dengan jalur yang panjang.  Ini hanya tips sederhana buat para pendaki gunung semoga bermanfaat.

Salam Rimba.

0 komentar:

Posting Komentar