Curug Parigi kemungkinan belum banyak yang mengenal meskipun letaknya tidak jauh dari jalan raya Narogong, bahkan saya sendiri yang sudah 15 tahun lebih tinggal di Bekasi tidak mengetahui kalau di bekasi ada sebuah curug. Jadi bikin penasaran akhirnya deal hari minggu 15 November 2015 ketemuan dengan teman-teman komunitas.
Jika kita dari Tambun kita bisa meluncur ke Bekasi dan ambil jalan raya Narogong yang menuju Cilengsi. Kita ambil jalan lurus hingga melewati pasar Bantar Gebang, dari pasar kira-kira 2 km di sebelah kanan terdapat PT. HAKAPOLE dan di sampingnya ada jalan kecil yang hanya muat satu mobil, sebelum masuk terdapat tulisan Selamat Datang Curug Parigi.
Jika dari Jakarta bisa keluar tol Bekasi Barat kemudian belok ke kanan sampai ketemu perempatan belok kanan arah jalan raya Narogong.
Setelah ada tulisan Selamat Datang Curug Parigi ikuti saja jalan kecil tersebut sambil menemukan tanah terbuka di ujung jalan tersebut. Ketika baru sampai mungkin kita hanya melihat tanah kosong dan beberapa warung minuman sederhana sekaligus sebagai penitipan kendaraan. Setelah parkir motor penjaga warung dah promosi ayo pak mumpung lagi bagus curugnya, memang menurut keterangan ketika lama tidak hujan kemarin debit air turun sehingga air terjunnya tidak kelihatan penuh hanya terpisah-pisah. Sebelum turun lihat-lihat dari atas terlebih dulu akan tampak pemandangan seperti ini.
Jika kita dari Tambun kita bisa meluncur ke Bekasi dan ambil jalan raya Narogong yang menuju Cilengsi. Kita ambil jalan lurus hingga melewati pasar Bantar Gebang, dari pasar kira-kira 2 km di sebelah kanan terdapat PT. HAKAPOLE dan di sampingnya ada jalan kecil yang hanya muat satu mobil, sebelum masuk terdapat tulisan Selamat Datang Curug Parigi.
Jika dari Jakarta bisa keluar tol Bekasi Barat kemudian belok ke kanan sampai ketemu perempatan belok kanan arah jalan raya Narogong.
Setelah ada tulisan Selamat Datang Curug Parigi ikuti saja jalan kecil tersebut sambil menemukan tanah terbuka di ujung jalan tersebut. Ketika baru sampai mungkin kita hanya melihat tanah kosong dan beberapa warung minuman sederhana sekaligus sebagai penitipan kendaraan. Setelah parkir motor penjaga warung dah promosi ayo pak mumpung lagi bagus curugnya, memang menurut keterangan ketika lama tidak hujan kemarin debit air turun sehingga air terjunnya tidak kelihatan penuh hanya terpisah-pisah. Sebelum turun lihat-lihat dari atas terlebih dulu akan tampak pemandangan seperti ini.
Cukup memukau membuat saya ingin buru-buru turun ke bawah melihat langsung dari dekat, setelah sampai bawah dan melihat-lihat ternyata 2 temen dari komunitas sudah berada di lokasi sedang bersih-bersih.
Sepertinya beberapa hari yang lalu terjadi hujan lebat di bagian atas sehingga mengakibatkan air bah, kalau dilihat bekas-bekas sampah yang menempel di atas pohon bisa dipastikan bahwa banjir kemarin mencapi ketinggian 2 meter lebih. Setelah bersih-bersih sampah kita mulai observasi daerah sekitar, melihat-lihat sungai di atasnya yang ternyata cukup luas, selain itu juga cukup bersih meskipun sungai itu bukan berasal dari pegunungan. Di sungai bagian atas curug tidak kalah menarik dengan curug itu sendiri, kita bisa berenang di sungai ini dengan catatan jangan terlalu dekat dengan air terjun.
Selain akses masuknya mudah, tempat wisata ini juga masih gratis tiket masuk, kita cuma membayar parkir aja untuk motor sebesar Rp.2000,- dan utk mobil Rp.5000,- , cuma kekurangannya adalah sampah sungai yang masih mengendap di sudut-sudut curug, juga belum adanya fasilitas MCK dan mushola karena memang belum ada yang mengelola. Tetapi secara keseluruhan tempat ini memang cocok untuk rekreasi warga Bekasi dan sekitarnya, tinggal bagaimana pemerintah daerah mau dan mampu menegelola tempat ini menjadi salah satu tempat wisata andalan di Bekasi.
Salam Lestari.
0 komentar:
Posting Komentar